/*! elementor – v3.21.0 – 18-04-2024 */
.elementor-heading-title{padding:0;margin:0;line-height:1}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title[class*=elementor-size-]>a{color:inherit;font-size:inherit;line-height:inherit}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title .elementor-heading-title.elementor-size-kecil{font-size:15px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-sedang{font-size:19px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-besar{font-size:29px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xl{font-size:39px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xxl{font-size:59px}
Eksplorasi Sejarah
Selama berabad-abad, gravitasi telah menjadi kekuatan yang memukau dan membingungkan para ilmuwan dan filsuf. Halaman ini menawarkan tinjauan komprehensif tentang teori gravitasi sepanjang sejarah, dari gagasan primitif hingga teori fisika kuantum modern.


1. Gravitasi di Zaman Kuno
1.1 Aristoteles
Pada zaman dahulu, Aristoteles percaya bahwa benda-benda jatuh ke bumi karena mereka mencari tempat alamiahnya. Menurutnya, elemen-elemen yang lebih berat seperti tanah dan air berusaha bergerak menuju pusat alam semesta (yang ia yakini sebagai Bumi).
1.2 Teori Heliosentris
Dengan diadopsinya model heliosentris oleh Copernicus, pemahaman tentang gravitasi mulai berkembang secara perlahan, meskipun Copernicus sendiri tidak memformulasikan teori gravitasi secara eksplisit.
2. Revolusi Ilmiah
2.1 Galileo Galilei
Pada abad ke-16, Galileo mempertanyakan teori-teori Aristoteles. Melalui eksperimennya menjatuhkan benda-benda dari Menara Pisa, ia menemukan bahwa kecepatan jatuh benda tidak bergantung pada massanya, sehingga merevolusi pemahaman tentang gravitasi.
2.2 Isaac Newton
Terobosan yang sesungguhnya datang dari Sir Isaac Newton pada abad ke-17. Newton merumuskan hukum gravitasi universal, yang menyatakan bahwa setiap partikel di alam semesta menarik setiap partikel lainnya dengan gaya yang berbanding lurus dengan hasil kali massa mereka dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara pusatnya. Hukum ini tidak hanya mampu menjelaskan jatuhnya apel, tapi juga orbit planet-planet.
3. Teori Relativitas
3.1 Albert Einstein
Pada awal abad ke-20, Albert Einstein merevolusi lebih jauh pemahaman kita tentang gravitasi dengan teori relativitas umumnya. Menurut Einstein, gravitasi bukanlah gaya klasik, melainkan kelengkungan ruang-waktu yang disebabkan oleh massa. Planet-planet mengitari bintang bukan karena ditarik oleh gaya yang tidak terlihat, tapi karena mereka mengikuti kelengkungan ruang-waktu.
4. Menuju Gravitasi Kuantum
4.1 Teori Saat Ini
Fisikawan saat ini sedang berusaha menyatukan relativitas umum, yang menjelaskan fenomena dalam skala besar dengan sangat baik, dengan mekanika kuantum, yang menjelaskan fenomena pada skala partikel subatomik. Teori-teori seperti gravitasi kuantum lingkaran dan teori dawai adalah kandidat potensial untuk teori segala sesuatu.
Kesimpulan
Gravitasi telah berkembang pesat dari teori primitif hingga model fisika modern yang kompleks. Setiap teori telah menambahkan lapisan pemahaman baru, membuka jalan bagi pertanyaan dan penelitian baru. Pencarian untuk memahami kekuatan fundamental ini terus menantang dan menginspirasi para ilmuwan di seluruh dunia.